Whatsapp
Apa Tujuan Menguji Kekeruhan? Untuk Mengetahui Kualitas Air

Apa Tujuan Menguji Kekeruhan? Untuk Mengetahui Kualitas Air

Apa Tujuan Menguji Kekeruhan? Untuk Mengetahui Kualitas Air

Pengertian Kekeruhan Air

Kekeruhan air merujuk pada kondisi di mana air terlihat keruh atau buram karena adanya partikel-partikel kecil yang tersuspensi, seperti debu, mikroorganisme, lumpur, atau zat organik lainnya. Kekeruhan ini dapat memengaruhi kualitas air, baik dari segi visual, rasa, maupun kemampuannya untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk menguji kekeruhan air untuk mengetahui sejauh mana air tersebut terkontaminasi dan layak digunakan. Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur kekeruhan adalah NTU (Nephelometric Turbidity Unit), yang mengukur tingkat ketebalan atau kejernihan air. Uji kekeruhan membantu menilai apakah air tersebut memenuhi standar kualitas yang diperlukan untuk berbagai keperluan, seperti air minum, air bersih, atau bahkan air untuk industri.

Harga Pasir Silika Per Ton, Jual Pasir Silika, Apa Itu Pasir Silika, Harga Pasir Silika Per Karung, Harga Pasir Silika Per Kg, Pasir Silika Coklat, Harga Pasir Silika Aquarium, Harga Pasir Silika Aquascape, Harga Pasir Silika Bandung, Harga Pasir Silika Coklat, Harga Pasir Silika Dan Karbon Aktif, Harga Pasir Silika Halus, Harga Pasir Silika Hitam, Harga Pasir Silika Kasar, Harga Pasir Silika Lampung, Harga Pasir Silika Per Kilo, Harga Pasir Silika Per Kubik, Harga Pasir Silika Per Ton 2019, Harga Pasir Silika Putih, Harga Pasir Silika Surabaya, Harga Pasir Silika Tuban, Harga Pasir Silika Untuk Aquarium, Harga Pasir Silika Untuk Aquascape, Harga Pasir Silika Untuk Sandblasting

Tujuan Utama Menguji Kekeruhan Air

Menguji kekeruhan air memiliki beberapa tujuan yang penting untuk memastikan bahwa air yang digunakan aman dan berkualitas. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa uji kekeruhan sangat diperlukan:

  1. Menilai Kualitas Air: Salah satu tujuan utama menguji kekeruhan adalah untuk menilai kualitas air. Air yang keruh menunjukkan adanya partikel tersuspensi yang dapat mengurangi kejernihan dan kualitas air tersebut. Kekeruhan yang tinggi bisa menandakan adanya kontaminasi, baik dari limbah organik maupun anorganik, yang dapat berbahaya bagi kesehatan.
  2. Menentukan Kelayakan Air untuk Dikonsumsi: Uji kekeruhan juga penting untuk mengetahui apakah air tersebut layak dikonsumsi atau tidak. Air dengan kekeruhan yang tinggi cenderung mengandung banyak mikroorganisme atau bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika dikonsumsi. Dengan mengukur kekeruhan, kita dapat menentukan apakah air tersebut memerlukan proses penyaringan atau pengolahan lebih lanjut sebelum digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
  3. Menilai Kualitas Air untuk Industri: Selain untuk penggunaan pribadi, uji kekeruhan juga dilakukan untuk menilai kualitas air yang digunakan dalam berbagai industri. Beberapa industri, seperti industri farmasi, makanan dan minuman, serta kimia, memerlukan air dengan tingkat kejernihan yang sangat tinggi untuk memastikan produk yang dihasilkan tidak terkontaminasi oleh zat berbahaya. Oleh karena itu, pengujian kekeruhan sangat penting untuk menjamin kelancaran produksi dan kualitas produk akhir.
  4. Memantau Proses Pengolahan Air: Uji kekeruhan digunakan untuk memantau efektivitas proses pengolahan air. Selama proses filtrasi dan penyaringan, kekeruhan air dapat berkurang. Dengan melakukan uji kekeruhan sebelum dan sesudah pengolahan, kita dapat menilai sejauh mana metode pengolahan yang diterapkan berhasil dalam membersihkan air dari partikel atau kontaminan yang ada.
  5. Menilai Dampak Lingkungan: Uji kekeruhan juga penting untuk menilai dampak lingkungan dari aktivitas manusia yang dapat mencemari sumber daya air, seperti limbah industri atau pertanian. Air yang terkontaminasi kekeruhan tinggi dapat merusak ekosistem perairan dan mengancam kelangsungan hidup makhluk hidup yang bergantung pada air tersebut. Dengan menguji kekeruhan air di berbagai lokasi, kita dapat memantau dan mengevaluasi kondisi lingkungan dan mengambil tindakan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Metode Pengujian Kekeruhan

Pengujian kekeruhan air biasanya dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut turbidimeter, yang mengukur sejauh mana cahaya dipantulkan oleh partikel yang ada dalam air. Turbidimeter ini mengukur tingkat NTU, di mana semakin tinggi nilai NTU, semakin keruh air tersebut. Nilai NTU yang tinggi menunjukkan tingkat kekeruhan yang lebih besar, yang berarti air tersebut lebih tercemar dan membutuhkan proses pengolahan lebih lanjut untuk menjadikannya aman digunakan. Pengujian kekeruhan dapat dilakukan di laboratorium atau menggunakan perangkat portabel untuk pengujian di lapangan. Dalam pengujian ini, sampel air akan diukur dengan menggunakan sumber cahaya tertentu, dan hasil pengukuran NTU akan memberikan indikasi sejauh mana air tersebut terkontaminasi.

Standar Kekeruhan Air yang Aman

Standar kekeruhan air yang aman untuk konsumsi biasanya ditetapkan oleh organisasi atau lembaga kesehatan, seperti WHO (World Health Organization) atau badan pengatur kualitas air di setiap negara. Umumnya, air minum harus memiliki nilai kekeruhan di bawah 1 NTU, yang menunjukkan air yang sangat jernih dan bebas dari partikel yang dapat membahayakan kesehatan. Untuk keperluan industri atau air bersih, batas kekeruhan mungkin sedikit lebih tinggi, namun tetap harus dalam batas yang aman untuk digunakan tanpa menimbulkan risiko bagi proses industri atau kesehatan manusia. Kekeruhan yang lebih tinggi dari batas ini menunjukkan adanya kontaminasi yang perlu diatasi melalui proses pengolahan air yang tepat.

Apakah Kekeruhan Sama dengan TDS? Beda. Kekeruhan Menunjukkan Banyaknya Padatan Tersuspensi (TSS), Sedangkan TDS Menunjukkan Padatan Terlarut dalam Air

Perbedaan Kekeruhan dan TDS dalam Kualitas Air

Saat membahas kualitas air, dua istilah yang sering dijumpai adalah kekeruhan dan TDS (Total Dissolved Solids). Meskipun keduanya berkaitan dengan kandungan padatan dalam air, kekeruhan dan TDS memiliki perbedaan yang mendasar. Kekeruhan berhubungan dengan padatan tersuspensi yang ada dalam air, sedangkan TDS mengacu pada padatan yang terlarut dalam air. Kedua parameter ini mengukur aspek yang berbeda dari air, yang keduanya sangat penting untuk diketahui, terutama dalam konteks pengolahan air dan penilaian kelayakan air untuk dikonsumsi atau digunakan dalam industri.

Definisi Kekeruhan dan TDS

Kekeruhan adalah kondisi di mana air tampak keruh atau buram akibat adanya partikel-partikel kecil yang tersuspensi di dalamnya. Partikel ini bisa berupa tanah, lumpur, mikroorganisme, atau material organik lainnya yang belum terlarut dalam air. Kekeruhan diukur dalam satuan NTU (Nephelometric Turbidity Unit), yang menunjukkan sejauh mana air dapat menghalangi atau mengurangi jumlah cahaya yang melewatinya. Semakin tinggi nilai NTU, semakin keruh air tersebut. Kekeruhan seringkali menjadi indikasi adanya polusi atau kontaminasi yang dapat mengurangi kualitas air.

Sementara itu, TDS adalah jumlah total padatan yang terlarut dalam air, seperti garam, mineral, logam berat, dan zat kimia lainnya yang dapat larut dalam air. TDS diukur dalam satuan miligram per liter (mg/L) atau ppm (part per million). Padatan terlarut ini tidak dapat terlihat dengan mata telanjang, karena mereka benar-benar larut dalam air dan membentuk larutan. TDS yang tinggi menunjukkan bahwa air mengandung sejumlah besar senyawa terlarut, yang dapat mempengaruhi rasa, bau, dan kesegaran air. TDS yang terlalu tinggi bisa menjadi tanda adanya polusi atau kandungan zat yang tidak diinginkan dalam air.

Perbedaan Utama Kekeruhan dan TDS

Perbedaan utama antara kekeruhan dan TDS terletak pada jenis padatan yang diukur. Kekeruhan berkaitan dengan padatan yang tersuspensi di dalam air, yang bisa terlihat atau terdeteksi oleh alat pengukur kekeruhan seperti turbidimeter. Padatan tersuspensi ini bisa dipisahkan dari air melalui proses penyaringan atau pengendapan. Di sisi lain, TDS mengukur padatan yang terlarut dalam air dan tidak bisa dipisahkan dengan mudah melalui penyaringan. TDS mencakup berbagai senyawa yang larut dalam air, seperti garam mineral, kalsium, magnesium, natrium, sulfat, klorida, dan senyawa kimia lainnya. TDS lebih berkaitan dengan kualitas air secara keseluruhan dan keberadaan bahan kimia yang mungkin berbahaya bagi kesehatan jika terkandung dalam jumlah yang terlalu tinggi.

Bagaimana Kekeruhan dan TDS Mempengaruhi Kualitas Air?

Kekeruhan yang tinggi biasanya menunjukkan adanya kontaminasi fisik dalam air, yang dapat membahayakan kesehatan manusia jika tidak diolah dengan baik. Partikel-partikel tersuspensi yang menyebabkan kekeruhan dapat menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme patogen. Oleh karena itu, air dengan kekeruhan yang tinggi harus segera diproses melalui penyaringan dan pengolahan untuk memastikan air tersebut aman untuk dikonsumsi. Di sisi lain, TDS yang tinggi juga dapat menurunkan kualitas air, karena padatan terlarut yang tinggi dapat memberikan rasa tidak sedap, serta mempengaruhi proses pengolahan air dan pemakaian dalam industri. TDS yang tinggi juga dapat menyebabkan penurunan rasa segar air dan berpotensi menambah kandungan bahan kimia yang berbahaya dalam tubuh jika air tersebut dikonsumsi secara berlebihan.

Pengaruh Kekeruhan dan TDS terhadap Proses Pengolahan Air

Dalam pengolahan air, baik kekeruhan maupun TDS memerlukan perhatian yang berbeda. Untuk mengurangi kekeruhan, biasanya digunakan proses penyaringan mekanis, floculasi, dan sedimentasi, yang dapat menangkap partikel-partikel besar dan menurunkan nilai NTU. Proses ini efektif untuk air yang mengandung banyak partikel tersuspensi. Sedangkan untuk menurunkan TDS, proses desalinasi, osmosis terbalik, atau distilasi lebih sering digunakan untuk menghilangkan senyawa terlarut dalam air. Proses-proses ini bertujuan untuk memisahkan padatan terlarut yang tidak dapat disaring dengan metode penyaringan biasa. Karena itu, pengolahan air yang efektif memerlukan pemahaman tentang kedua parameter ini dan bagaimana cara terbaik untuk menanganinya.

Harga Pasir Silika Per Ton, Jual Pasir Silika, Apa Itu Pasir Silika, Harga Pasir Silika Per Karung, Harga Pasir Silika Per Kg, Pasir Silika Coklat, Harga Pasir Silika Aquarium, Harga Pasir Silika Aquascape, Harga Pasir Silika Bandung, Harga Pasir Silika Coklat, Harga Pasir Silika Dan Karbon Aktif, Harga Pasir Silika Halus, Harga Pasir Silika Hitam, Harga Pasir Silika Kasar, Harga Pasir Silika Lampung, Harga Pasir Silika Per Kilo, Harga Pasir Silika Per Kubik, Harga Pasir Silika Per Ton 2019, Harga Pasir Silika Putih, Harga Pasir Silika Surabaya, Harga Pasir Silika Tuban, Harga Pasir Silika Untuk Aquarium, Harga Pasir Silika Untuk Aquascape, Harga Pasir Silika Untuk Sandblasting

Apa Penyebab Turunnya Kualitas Air? Di Antaranya Karena Curah Hujan yang Tinggi dan Pencemaran Air karena Limbah Industri

Curah Hujan yang Tinggi sebagai Penyebab Penurunan Kualitas Air

Penyebab utama turunnya kualitas air seringkali terkait dengan kondisi lingkungan yang berubah, dan salah satu faktor yang berperan besar adalah curah hujan yang tinggi. Ketika hujan deras terjadi dalam waktu yang lama, air hujan akan membawa berbagai material yang ada di permukaan tanah, seperti debu, kotoran, sampah, dan bahan organik lainnya, menuju sumber air seperti sungai, danau, atau sumur. Proses ini menyebabkan terjadinya kekeruhan pada air karena banyaknya partikel tersuspensi yang terbawa oleh aliran air hujan. Dalam jumlah yang besar, partikel-partikel ini dapat membuat air menjadi keruh dan mengurangi kualitasnya. Curah hujan yang tinggi juga dapat meningkatkan aliran air ke saluran drainase yang membawa polutan, seperti limbah domestik, ke badan air. Akibatnya, kualitas air semakin buruk, yang dapat mempengaruhi ekosistem perairan dan juga kesehatan manusia jika air tersebut digunakan untuk konsumsi atau keperluan sehari-hari.

Pencemaran Air oleh Limbah Industri

Selain curah hujan yang tinggi, pencemaran air akibat limbah industri juga merupakan salah satu penyebab utama turunnya kualitas air. Banyak industri menghasilkan limbah yang mengandung bahan kimia berbahaya, logam berat, dan zat-zat lain yang dapat mencemari sumber daya air. Limbah cair dari industri sering kali dibuang langsung ke sungai atau laut tanpa melalui proses pengolahan yang memadai. Zat-zat kimia ini dapat larut atau tersuspensi dalam air, menyebabkan peningkatan kadar TDS (Total Dissolved Solids) dan kekeruhan yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain itu, limbah industri yang mengandung logam berat seperti merkuri, arsenik, dan kadmium dapat menyebabkan kerusakan pada kualitas air dalam jangka panjang dan berpotensi mencemari ekosistem perairan, merusak habitat ikan, serta membahayakan organisme lain yang bergantung pada kualitas air yang baik untuk bertahan hidup.

Akibat Pencemaran Air oleh Limbah Industri

Pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri memiliki dampak yang sangat besar terhadap kualitas air dan kehidupan yang bergantung pada sumber air tersebut. Salah satu efek langsung dari limbah industri adalah penurunan kadar oksigen dalam air. Zat-zat kimia berbahaya yang dilepaskan ke dalam air dapat mengikat oksigen dan mengurangi ketersediaannya bagi makhluk hidup dalam ekosistem perairan. Hal ini dapat menyebabkan kematian massal pada organisme perairan seperti ikan dan tanaman air, yang pada akhirnya memengaruhi rantai makanan di ekosistem tersebut. Selain itu, beberapa bahan kimia yang terdapat dalam limbah industri juga dapat mengubah pH air, membuatnya lebih asam atau lebih basa, yang dapat merusak kualitas air dan menurunkan kesuburan tanah dan kehidupan perairan. Pencemaran air semacam ini tidak hanya berbahaya bagi ekosistem, tetapi juga bagi kesehatan manusia yang mengandalkan sumber air yang tercemar tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

Peran Aktivitas Manusia dalam Penurunan Kualitas Air

Selain faktor alam seperti curah hujan yang tinggi, aktivitas manusia juga memiliki dampak signifikan terhadap kualitas air. Aktivitas pertanian, pembuangan limbah domestik, serta urbanisasi dapat memperburuk kualitas air. Aktivitas pertanian, misalnya, dapat menyebabkan pencemaran air akibat penggunaan pestisida, pupuk kimia, dan limbah ternak yang terbawa oleh air hujan ke sungai atau danau. Pupuk kimia yang digunakan dalam pertanian dapat meningkatkan kadar nitrat dalam air, yang dapat merusak ekosistem dan mencemari air minum, berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti methemoglobinemia atau "blue baby syndrome" pada bayi. Selain itu, peningkatan jumlah sampah yang dibuang sembarangan juga dapat mencemari sungai dan saluran air, menyebabkan kekeruhan dan memperburuk kualitas air.

Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Kualitas Air

Perubahan iklim juga memiliki pengaruh terhadap kualitas air. Fenomena cuaca ekstrem seperti hujan yang sangat deras dan periode kekeringan yang panjang bisa menyebabkan fluktuasi besar dalam kondisi kualitas air. Hujan yang sangat lebat dapat menyebabkan banjir, yang meningkatkan aliran air yang membawa polutan dan mengurangi kapasitas badan air untuk menyaring dan mengolah polutan tersebut secara alami. Di sisi lain, kekeringan yang panjang dapat mengurangi pasokan air bersih dan meningkatkan konsentrasi bahan kimia berbahaya di dalam air. Perubahan iklim dapat memperburuk kondisi ini, yang mempengaruhi kualitas air yang tersedia bagi manusia, hewan, dan tanaman.

Solusi untuk Mengatasi Penurunan Kualitas Air

Untuk mengatasi penurunan kualitas air yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, langkah-langkah pengelolaan sumber daya air yang lebih baik sangat diperlukan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan proses pengolahan air untuk menghilangkan kekeruhan, padatan terlarut, dan bahan kimia berbahaya. Selain itu, regulasi yang lebih ketat terhadap pembuangan limbah industri harus diterapkan untuk memastikan bahwa limbah yang dibuang ke perairan tidak mencemari sumber air. Penerapan teknologi ramah lingkungan dalam industri dan pertanian juga dapat mengurangi dampak negatif terhadap kualitas air. Di sisi lain, upaya konservasi dan perlindungan sumber daya air juga sangat penting, seperti penanaman pohon untuk mencegah erosi, pengelolaan drainase yang baik, serta pengurangan penggunaan bahan kimia berbahaya di lahan pertanian.

Untuk Menyaring Air Keruh, Anda Bisa Menggunakan Pasir Silika yang Ady Water Jual. Silahkan Hubungi Sales Kami

Pentingnya Penyaringan Air Keruh

Air yang keruh tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga dapat menurunkan kualitas air, baik dari segi rasa, bau, maupun kesehatan. Kekeruhan ini disebabkan oleh adanya partikel tersuspensi, seperti tanah, lumpur, mikroorganisme, atau material organik lainnya. Untuk memastikan air tetap layak konsumsi atau aman digunakan dalam industri, proses penyaringan yang efektif sangat diperlukan. Salah satu cara yang terbukti ampuh dalam menyaring air keruh adalah dengan menggunakan pasir silika, yang kini tersedia untuk Anda melalui Ady Water.

Keunggulan Pasir Silika dalam Penyaringan Air

Pasir silika adalah bahan penyaring yang sangat efektif untuk menghilangkan partikel-partikel penyebab kekeruhan dalam air. Pasir ini memiliki struktur butiran yang kasar dan berpori, yang memungkinkan untuk menangkap dan memerangkap partikel-partikel tersuspensi yang ada dalam air. Dengan menggunakan pasir silika, Anda dapat mengurangi kekeruhan air secara signifikan, sehingga air menjadi lebih jernih dan aman digunakan. Keunggulan pasir silika terletak pada kemampuannya untuk bertahan lama, tidak mudah hancur, serta tidak beracun, membuatnya menjadi pilihan yang sangat baik untuk sistem penyaringan air yang berkelanjutan.

Selain itu, pasir silika juga mampu menyaring berbagai macam partikel, dari yang besar hingga yang lebih halus, sehingga proses penyaringan lebih efektif. Pasir silika dapat digunakan untuk berbagai jenis aplikasi, seperti penyaringan air minum, air limbah, atau air untuk keperluan industri. Oleh karena itu, pemilihan pasir silika dalam proses penyaringan adalah solusi yang sangat efisien dan ramah lingkungan.

Pasir Silika dari Ady Water: Solusi Penyaringan Air Berkualitas

Ady Water, sebagai penyedia solusi pengolahan air terpercaya, menyediakan pasir silika berkualitas tinggi yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan penyaringan air. Pasir silika yang kami jual telah melalui proses pemurnian yang ketat, sehingga memiliki kualitas yang konsisten dan dapat diandalkan dalam berbagai kondisi. Pasir silika kami juga telah memenuhi standar yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa air yang disaring melalui media ini memenuhi kriteria kualitas air yang baik dan aman untuk dikonsumsi atau digunakan dalam berbagai aplikasi.

Produk pasir silika Ady Water tersedia dalam berbagai ukuran dan jenis, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penyaringan air di tempat Anda. Kami juga menyediakan produk ini dalam jumlah besar untuk kebutuhan industri atau proyek pengolahan air skala besar. Dengan menggunakan pasir silika berkualitas dari Ady Water, Anda dapat memastikan bahwa proses penyaringan air berjalan dengan optimal dan efektif.

Hubungi Sales Kami untuk Informasi Lebih Lanjut

Jika Anda tertarik untuk menggunakan pasir silika dalam sistem penyaringan air Anda, Ady Water siap membantu Anda. Kami memiliki tim sales yang berpengalaman dan siap memberikan informasi lebih lanjut mengenai produk pasir silika kami, termasuk cara pemilihan dan penggunaannya yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda. Kami juga akan memberikan rekomendasi produk yang paling sesuai untuk memastikan Anda mendapatkan hasil penyaringan yang maksimal. Untuk pemesanan atau pertanyaan lebih lanjut, Anda dapat menghubungi tim sales kami yang ramah dan siap membantu Anda kapan saja.

Pasir silika dari Ady Water tidak hanya akan membantu Anda dalam menyaring air keruh, tetapi juga memberikan solusi yang lebih berkelanjutan dan hemat biaya dalam jangka panjang. Kami berkomitmen untuk menyediakan produk pengolahan air terbaik yang dapat diandalkan untuk berbagai aplikasi, baik untuk rumah tangga, industri, maupun proyek-proyek besar lainnya.

Keuntungan Menggunakan Pasir Silika dari Ady Water

Dengan memilih pasir silika dari Ady Water, Anda mendapatkan banyak keuntungan, seperti:

  1. Produk Berkualitas Tinggi: Pasir silika kami telah teruji dan terbukti efektif dalam proses penyaringan air, memberikan hasil yang optimal untuk berbagai kebutuhan.
  2. Harga Kompetitif: Kami menawarkan harga yang bersaing dengan kualitas terbaik, sehingga Anda mendapatkan nilai lebih untuk setiap pembelian.
  3. Layanan Pelanggan yang Responsif: Tim sales kami siap membantu Anda dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda dan memberikan dukungan penuh sepanjang proses pembelian.
  4. Pengiriman Tepat Waktu: Kami memastikan bahwa produk yang dipesan sampai ke tangan Anda tepat waktu dan dalam kondisi terbaik.

Dengan menggunakan pasir silika dari Ady Water, Anda tidak hanya mendapatkan bahan penyaring air yang berkualitas, tetapi juga solusi yang dapat membantu menjaga kualitas air yang lebih baik dan lebih aman untuk penggunaan sehari-hari. Jangan ragu untuk menghubungi kami untuk informasi lebih lanjut atau untuk melakukan pemesanan. Kami siap menjadi mitra terpercaya Anda dalam mengolah air dengan kualitas terbaik.

Ady Water, supplier produk: [Molecular Sieve]

Jangan lewatkan kesempatan untuk memastikan kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.

Hubungi kami di:

  • Kontak WA sales: [0821 2742 4060]
  • Email: adywater@gmail.com

Produk Ady Water meliputi

  • Pasir Silika / Pasir Kuarsa
  • Karbon Aktif / Arang Aktif
  • Pasir Aktif
  • Pasir MGS
  • Pasir Zeolit
  • Pasir Antrasit
  • Pasir Garnet
  • Tawas
  • PAC
  • Tabung Filter Air
  • Lampu UV Sterilisasi Air
  • Ozone Generator
  • Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
  • Activated Alumina
  • Katalis Desulfurisasi
  • Ceramic Ball

Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.

Catalog

Artikel pilihan

Urutan Filter Air

Bagaimana urutan pemasangan filter air yang benar? Baca di sini.

read more

Artikel pilihan

Cara Membuat Filter Air

Bagaimana cara membuat penyaring air keruh untuk rumah? Baca di sini.

read more